Kisah Sutan Oesman Labi dan Putranya


Assalamualaikum.Wr.Wb 

Seorang putra Sutan Oesman Labi yang dipanggil akrab Mak etek amalabi diutus untuk mengikuti pendidikan Opleidings School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) sebagai Inlandsch Bestuur/pangreh, dengan tujuan kelak merdeka perangkat wilayah padang telah siap.


Sutan Oesman Labi yang merupakan kerabat Inderapura selain seorang pendekar minang beliau juga seorang pedagang dari matur, yang pada masanya masih menerapkan tradisi berniaga sesuai syariat.


Sangat disayangkan, Mak etek amalabi tidak dikembalikan ke padang melainkan ditugaskan ke bengkulu oleh pemerintah hindia belanda.


Dalam perjalanan tugasnya sebagai pangreh di bengkulu mengalir jiwa dagang Mak etek amalabi, ia menyisihkan uang pendapatannya pada tahun pertama untuk membangun kandang sapi yang cukup untuk 5 ekor sapi. 


Suatu ketika Sutan Oesman Labi berkunjung menjenguk anaknya di bengkulu, dan terkejut melihat kandang sapi yang begitu luas tapi hanya di isi 1 ekor sapi. 


Lalu Sutan Oesman Labi bertanya pada anaknya, "Kenapa kamu buat kandang yang besar, sementara isi nya hanya 1 ekor?" 


Mak etek amalabi menjawab seraya tersenyum pada ayahnya, 


"Ayahanda, melalui 1 ekor sapi ini, akan menjadi 5 ekor sapi 2 bulan lagi"


Sutan Osman Labi terkejut dan mengeriyit dahi, seraya bergumam dalam hati (Bagaimana mungkin..) 

Lalu Sutan Oesman Labi berkata.. 

"Ananda, 2 bulan lagi saya kembali, jika benar ada 5 ekor sapi, ayah akan belikan engkau 1 ekor sapi", setelah berkata demikian Sutan Oesman Labi kembali ke Padang.


Berselang waktu, 2 bulan kemudian datanglah kembali Sutan Oesman Labi dan betapa terkejutnya beliau seluruh kandang telah di penuhi dengan 5 ekor sapi, sebelum ayandanya bertanya Mak etek amalabi langsung menjelaskan, 

"Ayahanda 1 adalah sapi milikku, 4 sisanya adalah titipan pedagang dan perangkat pangreh, mereka hanya bayar sewa bulanan untuk di urus sapi'nya, dan sekarang saya punya 2 anak asuh yang juga bekerja mengurusnya".


Mendengar hal tersebut, tanpa berfikir panjang Sutan Osman Labi memberi uang untuk Mak etek amalabi membeli seekor sapi seraya berkata "Pandai ang marosok sorang, cadiak baternak basamo - Cadiak Pandai"

Demikianlah kisah Sutan Oesman Labi kerabat kerajaan Inderapura dan putranya Mak etek amalabi - perwira pangreh, Semoga bermanfaat dan dapat kita petik secara luas dan mendalam.

Moral Story : 

Untuk mendapatkan hasil yang besar dalam berdagang, kita harus merancang dan menata dengan visi jauh ke depan.

Berdagang sendiri adalah baik, berdagang secara berserikat/bersama-sama adalah lebih baik.

Teriring Al-fatihah untuk Mak etek amalabi Bin Sutan Oesman Labi.

Demikian cerita kerajaan inderapura yang tak mashyur dari Poeti Fray Emma Djallaludin Datuk Garang Istri dari  Raden Panji Eryanto (PATI.Purn-TNI AU).

Comments