"Pimpin pakai hati, Keputusan pakai logika"




Assalamualaikum. Wr.Wb

Pada masa romawi berjaya di bawah kendali kaisar Amway, hiduplah seorang Panglima Perang Papa Alpha yang bersahaja, cekatan tangkas dan bijaksana.


Suatu hari Panglima Papa Alpha mengumpulkan seluruh jenderal provinsi dan jendral teritorial di bukit pinus untuk briefing dalam rantai komando yang terputus (santai tapi serius) membahas distribusi dan pengamanan logistik.

Sebagai penutup briefing Panglima Papa Alpha berpesan :

"Guidare usando il cuore, prendere decisioni usando la logica - Pimpin pakai hati, Ambil keputusan pakai logika".

Kalimat sederhana yang cukup ampuh membuat roh Jendral Oxfort (Jendral utusan dari wilayah teritorial yang dipimpin oleh Jendral Juliet Kilo), beserta jenderal provinsi lainnya bangkit untuk menjalankan tugas dengan baik.

Pada masa itu setiap provinsi di romawi mengalami problematika serupa tapi tak sama, di provinsi Siera - wilayah komando Oxfort, concern challenge terletak pada ; 

1. Penguasaan teritorial, menguasai kerajaan lain agar distribusi logistik dapat berjalan maksimal seraya membangun sekutu,

2. Pengendalian komandan pasukan Siera  dengan beragam karakter yang kadangkala menghambat, Serta..

3. Bersinergy dengan perwakilan kaisar yang kadang kala memakai strategi "Peti es" yang berdampak pada distribusi logistik sedikit terganggu.

Pada suatu hari Oxfort sedikit kewalahan menghadapi ulah komandan pasukan siera yang dapat berakibat fatal pada distribusi logistik, 

Menyikapi prilaku bawahannya yang beresiko tersebut, Oxfort segera menjalankan strategi "Bakar Markas" yang juga cukup beresiko (Baik resiko untuk dirinya sendiri, maupun resiko untuk komandan pasukan siera), 

Jika strategi yang dijalankan tidak sesuai dengan angin skenario maka akan berdampak fatal secara menyeluruh, karena dijalankan oleh satu orang untuk mensinergikan delapan orang (Strategi antisipasi untuk setiap kemungkinan terburuk, telah disiapkan oleh Oxfort).

Dalam strategi "bakar markas" Oxfort melakukan briefing khusus, dan sebelum briefing dimulai Oxfort membagikan selembar kertas kepada masing-masing komandan pasukan Siera, seraya memakan buah Apel (Buah Pengetahuan) ia berkata ;
"Saya berikan 3 penawaran;

Pertama ; Buat surat penolakan kehadiran saya disini kepada jenderal teritorial Juliet Kilo,

Kedua ; Seluruh komandan pasukan Siera saya persilahkeun mengundurkan diri, dan

Ketiga ; Kita semua bekerjasama dengan baik, agar distribusi logistik dapat berjalan maksimal".

Tentu saja hal ini membuat seluruh komandan pasukan Siera terhenyak dan berdiam diri cukup lama, hingga akhirnya semua bermufakat untuk memilih penawaran ketiga, 

Walaupun komandan pasukan Siera telah dikendalikan, Oxfort tetap alertness untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, sebagai strategi lanjutan Oxfort menjalin komunikasi intens dengan jenderal teritorial Juliet Kilo.

Mengutip yang disampaikan Sun-Tzu ;
“Dekati temanmu maka penganggu akan lebih banyak mendekatimu, Dekati gurumu maka penganggu (lawan) akan berhenti menganggumu”

Semenjak peristiwa briefing "Bakar Markas" tersebut setiap hari Oxfort bersama komandan pasukan siera menaklukan satu per satu kerajaan di wilayah siera, dalam kurun waktu satu tahun wilayah provinsi siera berhasil dikuasai penuh, dengan korban yang tidak sedikit pada pihak Jendral Oxfort.

Saat situasi provinsi Siera kondusif dan tumbuh berkembang layaknya menghijau dalam harmoni keseimbangan, pada tahun kedua Oxfort justru bermaksud meninggalkan wilayah Siera dan kembali ke wilayah teritorial di Palemro guna memulai hidup baru.

Sebelum Oxfort kembali ke wilayah teritorial palemro, ia menyatakan permintaan kepada Jenderal teritorial Juliet Kilo, bahwa penggantinya harus berasal dari komandan pasukan yang ia bina bukan jenderal dari luar wilayah siera, selain sebagai pengkaderan juga untuk mempertahankan pertumbuhan.

Atas permintaan tersebut akhirnya Jenderal Teritorial Juliet Kilo mengangkat dua jenderal pengganti Jendral Oxfort dari wilayah provinsi Siera yang terus tumbuh dan berkembang hingga sekarang.

"Dalam merancang team kerja yang solid, Kemampuan seorang perancang hanya dapat dilihat oleh mata seorang pakar, rancangan dengan hati tidak dapat di Logikakan, hanya Nalar yang dapat Menyeimbangkan"
-Dr. Sutan-

Semoga cerita fiksi dari pengalaman nyata ini bermanfaat, serta dapat di petik secara luas dan mendalam.

=====================================

Bapak/ibu, saudara dan handai-taulan yang terkasih,

Saat ini tshirt dengan tema "Pimpin pakai hati, Ambil keputusan pakai logika" Limited Edition (24 Pcs) dengan penawaran terbatas, telah dapat di pesan.

Price 300 K 
(Telah termasuk 10% program charity & biaya courir).

Design tshirt terproteksi oleh official partner kami Kesuma & Co - Attorney at Law.
Filosofi warna Tshirt dalam Desain Komunikasi Visual ; 
  • Warna tshirt green bean ; Simple dan Elegant.
  • Warna tshirt biru ; Kemandirian
  • Warna tshirt merah ; Keberanian, agresif
  • Warna Apel (Buah Pengetahuan) Mix Hijau stabilo dan putih ; Kemakmuran, Keteguhan, Kejujuran, campaign go green.



Comments